Siapa yang tidak senang dengan cokelat?
Saya menulis ini karena terkenang akan almarhum bapak saya, sebelum beliau meninggal sempat menceritakan pada saya, bahwa cokelat ternyata baik untuk jantung.
Dan Alhamdulillah entah kenapa hari-hari menjelang kepergiaan bapak, saya senang membelikan bapak cokelat mungkin seminggu duakali atau seminggu sekali.
Ini... beberapa manfaat cokelat...
Hampir sebagian orang kenal dan senang dengan bahan makanan yang berupa cokelat ini, berasa manis dan berwarna cokelat. Cokelat ini dapat digunakan sebagai bahan makanan, susu, permen, kue, ice cream dan lain-lain.
Banyak orang yang takut mengkonsumsi cokelat dengan alasan takut berat badan bertambah banyak alias mudah gendut.
Padahal di balik itu ternyata cokelat mempunyai banyak manfaat yang baik untuk kesehatan. Menurut sumber yang saya baca cokelat bisa memperpanjang usia seseorang, karena zat yang terkandung di dalamnya yang ternyata menghambat beberapa penyakit.
Misalnya zat antioksidan fenol yang berfungsi menghambat oksidasi kolesterol LDL (Kolesterol jahat) dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga mencegah resiko penyakit jantung.
Kandungan stearat yang tinggi pada cokelat disinyalir menjadi penyebab mengapa lemak cokelat tidak sejahat lemak hewan. Telah lama diketahui bahwa stearat adalah asam lemak netral yang tidak akan memicu kolesterol darah karena Stearat ternyata dicerna secara lambat oleh tubuh kita dan juga diabsorpsi lebih sedikit.
Cokelat dikatakan baik untuk jantung. Karena sudah banyak penelitian yang menunjukkan cokelat baik untuk jantung. Di dalam cokelat terdapat kandungan zat flavanol. Flavanol ini mempunyai efek
antioksidan yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Pilihlah dark coklat, karena dark coklat mengandung jumlah flavanol yang lebih tinggi.
Cokelat juga dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), dan meningkatkan kolesterol baik dalam darah (HDL). Hal ini disebabkan karena di dalam coklat juga mengandung zat polifenol
yang berperan penting dalam meningkatkan produksi molekul apoliprotein
(Apo)A1, yang merupakan komponen protein utama kolesterol HDL.
Coklat juga dapat menurunkan tekanan darah. Penelitian yang dilakukan the Cochrane group
melaporkan bahwa senyawa aktif yang terdapat dalam coklat bermanfaat
untuk membuat pembuluh darah lebih rileks. Akibatnya tekanan darah pun
turun. Zat aktif flavanol yang terdapat didalam coklat didalam tubuh
juga dapat membuat pembuluh darah lemas, sehingga darah lebih lancar
bersirkulasi
Meskipun coklat baik, tapi disarankan pilihlah coklat hitam (dark chocolate),
karena lebih banyak mengandung flavanol. Tapi hati-hati, sekarang
banyak coklat yang sudah ditambahkan lemak dan gula yang dapat menambah
jumlah kalori, dan malah tidak baik untuk kesehatan
Zat yang terkandung lainnya yaitu lemak (asam oleat) atau asam lemak tak jenuh, sepertiga bagian dari cokelat terdapat lemak tak jenuh. seperti juga halnya ditemukan dalam minyak zaitun.
Orang-orang di daerah Mediterian yang terbiasa mengkonsumsi asam oleat dari minyak zaitun memiliki jantung yang sehat.
Katekin adalah antioksidan kuat yang terkandung dalam
coklat. Salah satu fungsi antioksidan adalah mencegah penuaan dini yang
bisa terjadi karena polusi ataupun radiasi. Katekin juga dijumpai pada
teh meski jumlahnya tidak setinggi pada coklat. Orang tua jaman dahulu
sering mempraktekkan cuci muka dengan air teh karena dapat membuat kulit
muka bercahaya dan awet muda. Seandainya mereka tahu bahwa coklat
mengandung katekin lebih tinggi daripada teh, mungkin mereka akan
menganjurkan mandi lulur dengan coklat.
Asal - usul tanaman cokelat pertama kali ditemukan oleh Suku Aztec dan Maya di Meksiko yang berasal dari kata xocoatl (bahasa suku indian Aztec) yang artinya "minuman pahit". Mereka menganggap tanaman itu berasal dari surga.
Oleh bangsa Spanyol di olah sedemikian rupa, ditambah dengan gula sehingga bercita rasa manis dan lezat seperti yang bisa anda nikmati sekarang. Baru kemudian menyebar ke beberapa negara terutama benua Eropa, seperti Perancis, Belanda Inggris, Itali, Swiss dan lain-lain.
Makanan berbahan cokelat ini semakin di gemari oleh orang-orang sehingga di produksi dalam jumlah banyak. Pada tahun 1765 tercatat sudah berdiri pabrik cokelat di Massachusetts, Amerika Serikat. Kemudian berjamurlah pembuat coklet dari cara tradisional sampai buatan pabrik.
Sebenarnya mengkonsumsi cokelat tidak menimbulkan kecanduan, akan tetapi kerena rasa yang enak sehingga menimbulkan keinginan untuk mengkonsumsi lagi dan lagi istilah ini disebut pula dengan Chocolate craving. Sehingga membuat seseorang untuk mengkonsumsi cokelat dalam jumlah yang banyak.
Akan tetapi tidak hanya dengan cokelat, jenis makanan atau minuman bila di konsumsi secara berlebih juga tidak baik untuk tubuh. Seperti yang diajarkan rosulullah, makanlah tapi jangan berlebihan. Berhentilah sebelum kenyang.
Sering timbul pertanyaan seberapa banyak kita boleh mengkonsusmi cokelat?
Tidak ada anjuran gizi yang pasti untuk ini, namun demikian makan
coklat 2-3 kali seminggu atau minum susu cokelat tiap hari kiranya masih
dapat diterima. Prinsip gizi sebenarnya mudah yaitu makanlah segala
jenis makanan secara moderat. Masalah gizi umumnya timbul bila kita
makan terlalu banyak atau terlalu sedikit.
KANDUNGAN GIZI COKLAT PER 100 GRAM
Zat Gizi | Coklat Susu | Coklat Pahit |
Energi (Kal) | 381 | 504 |
Protein (g) | 9 | 5,5 |
Lemak (g) | 35,9 | 52,9 |
Kalsium (mg) | 200 | 98 |
Fosfor (mg) | 200 | 446 |
Vit A (SI) | 30 | 60 |
Belum ada bukti bahwa coklat menimbulkan jerawat. Coklat juga tidak bisa
dikatakan sebagai penyebab utama munculnya plaque gigi karena plaque
gigi juga bisa timbul pada orang yang mengkonsumsi makanan biasa
sehari-hari. Hanya saja coklat perlu diwaspadai, khususnya bagi
orang-orang yang rentan menderita batu ginjal. Konsumsi 100 g coklat
akan meningkatkan ekskresi oksalat dan kalsium tiga kali lipat. Oleh
karena itu kiat sehat yang bisa dianjurkan adalah minumlah banyak air
sehabis makan coklat dan gosok gigi setelah mengkonsumsi cokelat.
So....Tunggu apalagi.. silahkan mengkonsumsi cokelat
jangan lupa gosok gigi dan bagi cokelatnya ke saya ya...
Dedicated to Ayahanda tercinta Masidjan
No comments:
Post a Comment