medina

Monday, 7 May 2012

Tragedi Ice Cream

Tragedi Ice Cream 



Agenda di hari Sabtu, seperti biasa apabila tidak ada kerjaan kantor atau acara kantor, Suami dan Saya menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu dengan agenda jalan – jalan.
Nur Aditya Aji usia 3 tahun, anak tetangga depan yang senang main ke rumah dan sudah kami anggap sebagai keluarga sendiri. Hari Sabtu itu, seperti biasa bila pintu pagar rumah terbuka, maka dia langsung masuk ke rumah  dan main di rumah
.
Saat di rumah begitu melihat Tante -Saya- dan Omnya -Suami- pakai pakaian yang rapi (bukan baju rumah: kaos dan celana santai) selalu terucap dari bibir Adit, ”Tante dan Om,  mau kemana”.
Saya jawab dan berniat hanya untuk menggodain Adit, “Tante, Om  mau kerja”. Karena Adit masih ingin main di rumah dan belum mau pulang, maka Adit mencari usaha,” Tante ga kemana-mana kan” dan berasumsi dia masih bisa tetap bermain di rumah.
Karena ga tega melihat ekspresi raut wajahnya, Saya bilang ke Adit, “Tante mau jalan-jalan, Dit″."Adit mau ikut".
Adit langsung pulang menuju rumahnya,”Adit mau ambil sandal, jaket, kaca mata, Adit Tungguin Ya Om.” beranggapan pasti Adit di ajak.

Setelah minta ijin ibunya, kita langsung berangkat menuju pusat kota dan sekalian mencari folding gate.Pada saat mencari toko pembuat folding gate, kita berhenti di sebuah toko kecil untuk bertanya arah. Adit tidak bisa tinggal diam bila lihat toko,”Adit mau jajan”. Akhirnya Saya belikan sosis dan air mineral.

Tak terasa waktu sudah menunjuk saatnya makan siang, kita langsung meluncur ke pusat perbelanjaan, kita menuju food court. Menuju ke sana kita tawarkan ke Adit, “Adit mau makan apa?”, jawabnya,”Adit ga mau makan”.



Saya berinisiatif untuk membelikan Roti Coklat karena dia sangat suka dengan roti coklat.Kita beli roti coklat di depan food court.Ternyata roti coklatnya di habiskan semua olehnya, Tante dan Omnya ga dibagi.

Di food court saya pesan bakso, mengingat Adit sangat suka sekali dengan bakso, Suami pesan rujak cingur. Setelah pesanan bakso tiba, bakso saya potong kecil-kecil.
Waktu itu Adit masih asyik dengan roti coklatnya. setelah bakso tepotong semua, mangkok bakso yang tadinya ada di depan saya, langsung di geser Adit di letakkan di depan kursinya.





Saya coba ikut makan bakso, Saya ambil bakso dan sawinya, dia dengan expresi wajah datar dengan garpu yang ada di tangan kananya mengambil bakso yang ada di sendok Saya. Bakso yang ada di sendok Saya jatuh di mangkuk, di ambil olehnya. Ini terjadi sampai 3 kali, setiap Saya ambil bakso, selalu di halangi dengan mengeluarkan bakso dari sendok Saya.
Dia berujar,” Ojo diambil tante, itu bakso Adit, Tante makan punya Om aja”.
He...... he.. Padahal biasanya kita makan bakso bareng.

Setelah selesai makan kita lanjut jalan , tak jauh dari food court ada counter penjual ice cream. Kita tetap jalan, akan tetapi Adit hanya memandang ice cream sampai kepalanya menengok kebelakang. Saya tawari ke Adit, “Adit mau ice cream”. Baru Adit bilang,” Adit mau ice cream Tante”. Kita belikan ice cream rasa coklat dan vanilla. ternyata yang di habiskan hanya coklatnya sambil bilang, “Adit Udah kenyang”.



Sore harinya saat Saya bertemu dengan ibunya Adit dan berbincang2, ibunya menyampaikan apa yang diomongin adit ,”Adit hanya di belikan ice cream tok”
Hua…… GUBRAK…….
Good Boy

No comments:

Post a Comment