Fenomenal bila mendengar dua suku kata tersebut
Hampir seluruh orang mengenal atau familiar dengan
Gangnam Style, bahkan seluruh dunia pun mengakui akan keberadaan lagu dan video Gangnam
Style yang di bawakan oleh rapper asal Korea Selatan (Psy). Artis Hollywood Britney
Spears pun tak sungkan menirukan gaya Gangnam Style pada saat acara reality show The Ellen DeGeneres Show.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) Ban Ki – Moon pun bahkan sempat melihat video tersebut
berkali-kali.
Kandidat
calon presiden Amerika Serikat (maaf namanya saya lupa) tapi pernah di
tayangkan oleh salah satu televisi swasta di Indonesia untuk menarik masanya
kandidat tersebut menirukan gaya yang sama dengan gaya Gangnam Style saat berkampanye.
Gangnam Style dinyanyikan oleh penyanyi rapper yang bernama
Park Jae Sang, berasal dari Korea Selatan, video Gangnam Style menghipnotis
seluruh dunia. Jutaan orang menjadi demam Gangnam Style pada khususnya, demam
music Korea pada umumnya. Yang sebelumnya masih kita ingat akan demam Drama
Seri Korea.
Masih jelas
drama seri Korea yang sangat memberi
inspirasi yaitu Dae Janggeum atau juga dikenal Jewel in the Palace adalah serial drama tahun 2003 yang bercerita tentang dayang istana yang
berjuang dengan gigih untuk menjadi koki istana dan ternyata juga berhasil menjadi tabib/dokter yang
melegenda dengan makanan dan obat-obatan istana kerajaan Korea. Dae Janggeum merupakan dokter kerajaan perempuan pertama dari Dinasti Joseon di Korea. Lagu tema untuk drama ini yaitu Onara (오나라), yang berarti "Datangkah (dia/mereka)?".
Serial skandal sungkyunkwan Sungkyunkwan Scandal yang bercerita tentang perjuangan seorang
wanita Kim Yoon Hee dengan nekat bersekolah ke Sungkyunkwan University dengan menyamar sebagai seorang laki-laki untuk menuntut ilmu. Dengan memakai nama adiknya Kim Yoon Shik sebagai nama samarannya dia rela menyembunyikan identitasnya untuk
mendapatkan buah ilmu pengetahuan.
Sekarang demam video Gangnam style di mana – mana,
banyak orang yang menirukan gerak tarian tersebut. Setelah melihat, mendengar,
dari media massa ternyata gerakan
tersebut mirip dengan gerakan menirukan gaya seekor binatang yaitu kuda.
Dari
cara menunggang kuda, cara seolah – olah sedang memutar tali laso, mengentak hentakan pelana atau tali kekang.
Semua gerakan tersebut menirukan gerakan seolah – olah orang tersebut sedang
menunggangi kuda.Mirip gerakan seekor kuda.
Yang
menjadi pemikiran saya, kenapa manusia menirukan sesuatu gerakan yang mirip
seekor binatang yaitu kuda.
Padahal manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia, paling
tinggi derajatnya diatas makhluk – makhluk lainnya. Tapi kenapa malah manusia
menirukan gerakan binatang.
Alangkah
lebih baik kita menirukan sosok atau perilaku Nabi/Rosul kita. Yang jaminan
atas tuntunan dari Nabi / Rosul kita adalah surga.
Mengapa masyarakat indonesia khususnya malah lebih di perdaya budaya asing yang jelas sekali bila dibandingkan dengan budaya Indonesia tak ada apa-apanya. Budaya kita, terutama tariannya lebih berbudi, berwibawa, santun dan elegan kenapa malah menirukan gaya yang sekali lagi maaf mirip sekali dengan gerakan kuda.Alangkah lebih baiknya bila kita mengetahui isi dari
lirik/tema lagu tersebut, bukan malah gerakannya yang ditiru. Tapi
pelajaran yang bisa diambil dari lagu tersebut.
Dari yang saya baca di Koran Suara Merdeka (korannya
warga semarang) hari Rabu 10 Oktober 2012 berjudul Perempuan Kecap Asin oleh
Dewi Wulansari.
Gangnam
Sytle bercerita tentang gaya hidup mewah yang ada di wilayah Gangnam, wilayah
di Korea Selatan yang terkenal akan kesejahteraan, kemakmuran, kemewahan.
Wilayah tersebut termasuk kawasan elite, banyak di huni selebritis, public
figure, dan gudangnya klinik operasi plastic. Pusat dari hiburan dan kehidupan
glamor dan gemerlap.
Dalam
Lagu Gangnam Style Rapper Park Jae Sang ini sebenarnya menyindir masyarakat
yang selalu mengedepankan penampilan fisik yang sempurna, fashion, konsumsi
gaya hidup, tampilan yang mewah.
Karena
kehidupan mewah tersebut muncul istilah “Perempuan Kecap Asin” dimana istilah
ini diperuntukkan untuk wanita yang tak mampu tapi memaksakan gaya hidup mewah,
wanita tersebut sampai rela memangkas biaya kebutuhan pokoknya demi kebutuhan
tambahan/tersier. Misalnya wanita itu rela hanya makan mie instan yang paling murah
tapi selalu menikmati kopi mahal Starbucks yang harganya selangit demi terlihat
mewah dan bergaya. Mereka wanita korea selalu mengedepankan barang yang bermerek, kebutuhan akan gaya hidup fashion bukan merupakan kebutuhan tambahan lagi, tapi bagi mereka itu kebutuhan pokok. Masya Allah.
Penampilan fisik yang sempurna serta gaya hidup
mewah telah melekat pada perempuan Korea, sehingga rela melakukan operasi
plastic untuk membesarkan kelopak mata, memancungkan hidung, meninggikan badan,
melakukan sedot lemat untuk tampil langsing. Karena itu semua tolak ukur
kecantikan dan kesempurnaan perempuan Korea di tambah dengan bentuk wajah V
semakin menambah kesempurnaan fisiknya.
Tercatat Korea Selatan menduduki peringkat satu
dengan jumlah penduduk terbanyak yang melakukan operasi plastic. Menurut Internasional Society of
Aesthetic Surger, berdasarkan survey pada tahun 2009, sekitar satu dari lima
wanita Seoul telah mengalami beberapa operasi plastic.
Dari hal tersebut, menggelitik musisi Korea itu
untuk membuat lagu Gangnam Style, Park Jae Sang ingin mengatakan bahwa bukan
hanya penampilan fisik yang sempurnalah yang membuat seseorang itu
berharga dan bisa menjadi terkenal.
Jadi alangkah lebih baik bila kita tak hanya
membeo saja, hanya menirukan gaya yang ada di video tersebut. Tapi akan lebih bijak bila kita mengambil makna yang terkandung dalam lagu tersebut.
Terus terang saja sampai saat ini saya belum pernah
melihat langsung dari youtube, saya hanya mengetahui cuplikan dari televisi.
Sampai entah mengapa ada keinginan menulis tentang Gangnam Style, dan ternyata
ada miracle di sini. Siang saat waktu break makan siang saya sempatkan menulis
dan tak terselesaikan. Pulang dari kerja saya sempatkan menemani ibu di rumah
sambil mengambil koran yang ada di meja, ternyata yang diambil koran hari Rabu (padahal koran tersebut pernah
saya baca tapi saat itu tema itu terlewatkan) mata langsung tertuju pada kolom
berita tersebut. Menjadikan semangat menulis dan tema semakin luas.
Satu yang patut di contoh bahwa musisi korea bisa menembus dunia internasional dan bisa menyatukan dengan keanekaragamannya, kapan musisi indonesia bisa se-fenomenal ini? tanpa mengindahkan budaya kita yang adi luhur.
Terima kasih untuk Mr. Azzam David yang telah membujukku untuk melihat Youtubenya, walaupun blm berhasil. Tapi telah menggelitik ideku untuk mencari tahu.
ReplyDelete